Senin, 24 Oktober 2011

PROGRAM BIMBINGAN DI SEKOLAH





ASPEK



Program bimbingan
Tujuan institusional
Kebutuhan
Pola dasar
Komponen bimbingan
Bentuk bimbingan
Tenaga memegang peran kunci
TK
Kurikulum Taman Kanak-Kanak, 1976 dan 1986

jasmani primer dan keutuhan psikologis, seperti kasih saying dan perasaan aman

generalis




Konsultasi
kelompok
Guru kelas
SD
UUSPN Nomor 2 1989, pasal 4, dalam PP Nomor 28 1990 tentang Pendidikan Dasar.

mendapatkan kasih saying dan perhatian, menerima pengakuan terhadap dorongan untuk memajukan perkembangan kognitif.

Generalis
pengumpulan data, pemberian informasi, dan konsultasi

Kelompok
Guru kelas
SMP
UUSPN Nomor 2 tahun 1989, pasal 4, dalam PP nomor 28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar
Bersifat psikologis, seperti mendapat kasih saying, menerima pengakuan terhadap dorongan mandiri, memperoleh prestasi berbagai bidang, punya hubungan persahabatan dengan teman sebaya.
Tergantung lokasi lembaga sekolah (sekolah daerah terpencil pakai pola generalis dan sekolah lingkungan kota pakai pola spesialis)
Pengumpula data, pemberian informasi, penempatanm konseling, konsultasi, evaluasi program.
Kelompok
Tergantung pola.  Baik generalis atau spesialis
SMA
UUSPN Nomor 2 tahun 1989, pasal 4, dalam PP nomor 29 tahun 1990 tentang pendidikan dasar
Bersifat psikologis, mendapat perhatian dan dukungan, pengakuan, menerima kebebasan, memperoleh prestasi, membina persahabatan.
Tergantung lokasi lembaga sekolah
Seluruh komponen bimbingan (Pengumpula data, pemberian informasi, penempatanm konseling, konsultasi, evaluasi program.)
Kelompok
Tergantung pola dasar yang dipegang.
Perguruan Tinggi
UUSPN pasal 16, PP Nomor 30 Tahun 1990
Bersifat psikologis, mendapat penghargaan dari teman, dosen dan sesame anggota keluarga, menikmati rasa puas karena mencapai sukses dalam studi akademik, memiliki rasa harga diri.
Generalis
Layanan konseling sepanjang masa studi
Tergantung layanan bimbingan yang diberikan.
Biro bimbingan dan konseling atau pusat Bimbingan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar