Selasa, 20 September 2011

TRASH TO CASH


TRASH TO CASH


I.                   BACKGROUND
Sampah menjadi limbah yang tidak pernah berhenti diproduksi oleh manusia. Setiap hari produksi sampah terus saja bertambah, hal ini tentunya memberikan dampak negatif pada masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal didaerah TPA (Tempat Pembuangan Akhir). TPA ini sebenarnya sangat dibutuhkan, namun memberikan dampak yang kurang baik bagi warga sekitarnya, khususnya bagi TPA dikelurahan Rambung Dalam kotamadya Binjai. Individu yang tinggal disekitar TPA cenderung tidak perduli terhadap kebersihan lingkungannya, mereka membiarkan saja tumpukan sampah yang semakin harinya semakin menggunung, warga rata-rata memiliki pendidikan yang rendah, mereka memiliki pengetahuan yang sangat minim terhadap pengolahan sampah yang sebenarnya dapat digunakan sebagai sumber penghasilan mereka, yang pada umumnya memiliki pendapatan rendah.
Warga disekitar TPA cenderung rentan terhadap penyakit, tumpukan sampah yang semakin menggunung juga sangat berbahaya, tumpukan sampah ini bisa longsong dan menimbun rumah warga seperti yang terjadi dibeberapa TPA di Indonesia, sampah juga tentunya mengganggu kenyamanan warga sekitar TPA.
Pemerintah kurang memperhatikan kesejahteraan warga disekitar TPA, sehingga perlunya untuk mengajak pemerintah khususnya dinas yang terkait, seperti Dinas Kebersihan dan Lingkungan untuk bersama-sama mensejahterakan kehidupan warga sekitar TPA.
Sampah memiliki potensi besar ketika kita mampu mengolahnya, pengolahan sampah bisa digunakan sebagai lapangan kerja bagi warga yang berada disekitar TPA. Sampah dapat diolah menjadi pupuk dan berbagai jenis keterampilan yang dapat dijual untuk meningkatkan pendapatan warga. Kebanyakan mata pencarian warga disekitar TPA adalah menjadi pemulung, penghasilan dari bekerja sebagai pemulung sangat sedikit dan cendurung tidak cukup bagi warga tersebut. Warga juga banyak yang pengangguran, tidak memiliki kegiatan dan hanya menghabiskan waktu sepanjang hari dirumah. Waktu kosong ini tentunya dapat dimanfaat dengan baik ketika warga tersebut diberikan suatu keterampilan. Warga sekitar TPA juga rata-rata dalam tahapan usia produktif, sehingga hal ini dapat dimanfaatkan untuk diajarkan keterampilan pengolahan sampah.
Berdasarkan pemaparan diatas, untuk meningkatkan kualitas hidup warga, salah satunya dengan cara pemanfaatan sampah di TPA yang akan diolah sehingga mendatangkan suatu keuntungan berupa peningkatan finansial bagi warga diperlukan pemberian pengetahuan mengenai pengolahan sampah dan mengajarkan keterampilan pengolahan sampah tersebut bagi warga disekitar TPA pada kelurahan Rembung Dalam kotamadya Binjai.

II.                GOALS/OUTCOMES OF THE PROJECT
Goal
Tujuan dari program Trash to cash ini adalah memberikan keterampilan mengenai pengolahan sampah di lingkungan sekitar TPA (Tempat Pembuangan Akhir) untuk meningkatan pendapatan warga.

Project Outcomes
Berdasarkan tujuan yang dijelaskan diatas Proyek Trash To Cash memiliki 2 hasil, yaitu:
1.      Penduduk mendapat pengetahuan mengenai pengolahan sampah
Penduduk diberikan pengetahuan mengenai pengolahan sampah sehingga dapat memahami bagaimana cara mengolah sampah dengan baik.

2.      Penduduk diajarkan keterampilan pengolahan sampah
Dengan memberikan keterampilan pengolahan sampah pada warga diharapkan warga mampu mempraktekan keterampilan yang mereka dapat agar dapat meningkatkan pendapatan warga.

III.             TIME PROJECT
Proyek Trash To Cash  akan dilaksanakan mulai dari Januari 2012 sampai Desember 2012.

IV.              TARGET GROUP
Penduduk yang tinggal di sekitar TPA (Tempat Pembuangan Akhir), dikelurahan Rambung Dalam di  kotamadya Binjai.

V.                 BRIEF OUTLINES ABOUT THE PROPOSED ACTIVITIES
Mendasari pada aktivitas yang dilakukan selama periode proyek ini makadidapatkan beberapa hasil, yaitu:
Hasil 1:  Penduduk mendapat pengetahuan mengenai pengolahan sampah
Penduduk dapat memahami bagaimana proses pengolahan sampah, yang dilakukan melalui diskusi interaktif dengan professional dimana para peserta melakukan tanya jawab mengenai proses pengolahan sampah. Serta memberikan video mengenai proses pengolahan sampah.
Hasil 2: Pengajaran keterampilan pengolahan sampah
Penduduk diajarkan keterampilan pengolahan sampah, yang diajarkan oleh para proffesional  untuk dapat dipraktekkan secara langsung dan untuk dapat membantu perekonomian warga.

VI.              MONITORING AND EVALUATION PLAN
Monitoring
Pengawasan dilakukan dengan pemantauan terhadap lingkungan penduduk TPA oleh pihak kelurahan Rambung Dalam, bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Lingkungan kotamadya Binjai.

Evaluation Plan
Evaluasi menggunakan teknik self report, dengan metode pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan sebelum dimulainya program ini dan post-test dilaksanakan setelah program ini selesai dilaksanakan

VII.           SUSTAINABILITY STRATEGY PLAN
Setelah program ini dilaksanakan selama 5 bulan, dibentuklah kelompok yang akan melanjutkan program ini, yang terdiri dari perwakilan dari setiap keluarga dibantu dengan pihak kelurahan Rambung Dalam bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan Lingkungan kotamadya Binjai yang membentuk suatu kelompok yang bertugas sebagai penanggungjawab kelanjutan dari program Trash to Cash.


VIII.        PROJECT MANAGEMENT PLAN
Proyek ini akan dipimpin oleh Manajer Proyek, yang akan bekerjasama dengan pihak keluran Rembung dalam, dan Dinas Kebersihan dan Lingkungan kotamadya Binjai.
Manajer proyek akan mengawasi perancanaan dan pelaksanaan selama proyek berlangsung.
Manajer proyek akan didukung oleh 1 asisten manajer proyek (AMP), 2 bagian administrasi, 1 koordinator lapangan, dan 5 petugas proyek.

IX.              FUNDING AND BUDGET
Proyek Trash to Cash ini membutuhkan dana sebesar RP.5.000.000.000,00 untuk target selama 12 bulan.